Kamis, 05 Juni 2014

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia



Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


PEMBUKA

1. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. . Seperti yang dikatakan oleh Gorys Keraf dan Abdul Chaer : Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat abitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan untuk mengidentifikasikan diri (1998:1)
 Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Sering manusia lupa akan misteri dan kekuatan bahasa. Mereka lebih percaya pada pengetahuan dan pengalamannya. Padahal semua itu masih mentah dan belum nyata, bila tidak dinyatakan dengan bahasa.
Meskipun Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, perjuangan belum berakhir.masih banyak anggota masyarakat kita yang belum sungguh-sungguh menguasai bahasa nasional kita. Masih banyak yang harus kita perjuangkan dalam rangka pengembangan bahasa indonesia.

2.                  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahannya, diantaranya :
1.             Bagaimana Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia?
2.             Bagaimana Perkembangan Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional?

3.            Tujuan
       Dengan mempelajari  materi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia mahasiswa diharapkan mampu:
1.                   Menjelaskan Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
2.                   Menjelaskan Perkembangan Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional



PEMBAHASAN

A.                Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Nasional bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Jauh sebelum diangkatnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, perjuangan untuk menjadikan bahasa Indonesia bahasa persatuan telah diusahakan oleh bangsa Indonesia.
Pada awalnya, menurut Suhendar dan Supinah ( 1997 ) bahwa di daerah-daerah bahasa Melayu bukan bahasa induk pribumi, penyebaran bahasa ini diusahakan terutama oleh para guru bahasa Melayu. Di berbagai sekolah yang diadakan oleh pemerintah Hindia Belanda diberikan mata pelajaran bahasa Melayu. Pada umumnya guru-guru yang mengajar bahasa Melayu berasal dari daerah-daerah yang penduduk pribuminya berbahasa Melayu atau yang dekat berhubungan dengan bahasa Melayu, seperti Sumatra Barat. Mereka tersebar di berbagai tempat di kepulauan Indonesia. Mereka mengajar sekolah-sekolah yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda dan sekolah yang merupakan usaha swasta, seperti sekolah Muhammadiyah, Taman Siswa dan sekolah swasta lainnya.
Dalam menyebarkan bahasa Melayu melalui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah menulis buku-buku pelajaran bahasa dengan menggunakan bahasa Melayu, para guru berjuang berdampingan dengan wartawan menyebarkan penggunaan bahasa ini. Akhirnya makin banyak anggota-anggota masyarakat di kepulauan kita berkenalan dengan bahasa Melayu yang kemudian dikenal dan berkembang sebagai bahasa Indonesia seperti yang sekarang kita kenal dan pakai ini.
Bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang ini tidak sama lagi dengan bahasa Melayu pada masa kerajaan Sriwijaya, masa kerajaan Malaka, masa Abdullah bin  Abdul Kadir Munsyi, masa Balai Pustaka,bahkan dengan bahasa Melayu di Malaysia kini. Bahasa Melayu kini jauh berbeda dari bahasa asalnya,bahasa Melayu.

B.                 Mengapa Bahasa Melayu yang diangkat sebagai Bahasa Nasional?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangakat sebagai bahasa Nasional. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa kebudayaan, yaitu sebagai bahasa yang digunakan dalam buku-buku yang dapat digolongkan sebagai hasil sastra. Selain itu ,bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam masing-masing kerajaan nusantara yaitu sekitar abad ke 14. Selain itu harus diingat bahwa penyebaran bahasa Melayu bukan hanya terbatas pada daerah sekitar selat Malaka atau Sumatera saja, jauh lebih luas dari itu. Ini dapat dibuktikan dengan terdapatnya berbagai naskah cerita yang ditulis dalam bahasa Melayu pada berbagai tempat yang jauh dari Malaka.
Dengan datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia, fungsi bahasa Melayu sebagai bahasa perantara dalam perdagangan semakin intensif. Orang-orang Eropa malah tidak sadar telah ikut memperluas penyebaran bahasa Melayu.
Jadi sejak lama, dari masa Sriwijaya juga Malaka yang saat itu merupakan pusat perdagangan, pusat agama, dan ilmu pengetahuan,bahasa Melayu telah digunakan sebagai Lingua Franca atau bahasa perhubungan diberbagai wilayah nusantara. Dengan bantuan para pedagang dan penyebar agama, bahasa Melayu menyebar ke seluruh pantai di nusantara, terutama di kota-kota pelabuhannya. Akhirnya, bahasa ini lebih dikenal oleh penduduk Nusantara dibandingkan dengan bahasa daerah lainnya.
Kedua, sistem aturan bahasa Melayu, baik kosa kata, tata bahasa,atau cara berbahasa, mempunyai sistem yang lebih praktisdan sederhana sehingga lebih mudah dipelajari. Sementara itu bahasa Jawa atau bahasa Sunda mempunyai sistem bahasa yang lebih rumit. Dalam kedua bahasa itu dikenal aturan tingkat bahasa yang cukup ketat. Ada tingkat bahasa halus, sedang, kasar, bahkan sangat kasar, dengan kosa kata dan struktur berlainan.
Ketiga, kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh  para pemimpin dan tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu yang dapat mengatasi perbedaan bahasa dari masyarakat Nusantara yang memiliki sejumlah bahasa daerah. Bahasa itu harus sudah dikenal khalayak dan tidak terlalu sulit dipelajari. Kriteria ini terpenuhi oleh bahasa Melayu sehingga akhirnya bahasa inilah yang dipilih dan ditetapkan sebagai bahasa Indonesia atau bahasa Nasional.

C.                Perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia Sebelum 1945
Masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal abad ke-20. Menurut Supriyadi dkk. (1992), banyak faktor yang mendorong hal itu terjadi. Diantaranya dan yang paling utama adalah faktor politik.bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang beraneka pula, merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada pemersatu. Dan alat itu adalah suatu bahasa guna menyatakan pikiran, perasaan, dan kehendak, yang dapat menjembatani ketergangguan serta kesenjangan komunikasi antara suku bangsa dan bahasanya yang berbeda-beda. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Walaupun demikian  Bahasa Indonesia masih tetap bergerak diluar organisasi pemerintahan jajahan Hindia Belanda. Keadaan ini berlanjut sampai datangnya Jepang. Dengan datangnya Jepang, terbuka perspektif yang menguntungkan bagi pengembangan bahasa Indonesia. Pelarangan pemakaian bahasa Belanda dan tidak dikenalnya bahasa Jepang menyebabkan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia harus dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Dengan demikian, bahasa Indonesia semakin dikenal dimana-mana.

Bahasa Indonesia sesudah 1945
Dengan diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, berarti adanya suatu negara yang bernama Indonesia. Tentu saja, salah satu yang penting bagi negara pada saat itu adalah adanya bahasa yang dapat menghubungkan pemerintah dan rakyat, yang biasa disebut sebagai bahasa resmi. Dengan memperhatikan faktor :
a)             Bahasa Indonesia telah dikenal oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
b)             Bahasa Indonesia dapat diterima oleh seluruh penduduk Indonesia.
Sejak diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan bahasa Indonesia lebih tinggi lagi. Jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat untuk mempersatukan suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus memperkokoh persatuan bangsa yang telah ada.
Berikut ini diuraikan berbagai peristiwa penting yang terkait dengan perkembangan bahasa Indonesia.
a)             Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1945.
b)             Pendudukan Jepang di Indonesia.
c)             Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945 dan dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV,  pasal 36.
d)            Penetapan pemakaian ejaan baru yang dikenal dengan nama Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) oleh Presiden Suharto tanggal 16 Agustus 1945
e)             Berdirinya Angkatan Pujangga Baru atau Angkatan ’33 pada tahun 1933 yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.



PENUTUP

Simpulan

Bahasa Indonesia yang kini dipergunakan sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa Nasional adalah
a.       Dari masa Sriwijaya juga Malaka bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa perhubungan diberbagai wilayah.
b.      Aturan bahasa Melayu mempunyai sistem yang lebih praktis dan sederhana sehingga lebih mudah dipelajari.
c.       Adanya kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pemimpin dan tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu.
Adapun fase-fase penting dalam perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Nasionalterdiri atas bahasa Indonesia sebelum 1945 dan bahasa Indonesia sesudah 1945.
Masa permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal abad ke-20. Faktor pendorong utamanya adalah faktor politik. Bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa dan bahasa merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada pemersatu, dan alat tersebut adalah bahasa.


DAFTAR PUSTAKA
Faisal,M. Dkk, 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD. Semarang: SEAMOLEC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar