Sejarah
Perkembangan Bahasa Indonesia
PEMBUKA
1. Latar Belakang
Bahasa
merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain
agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. . Seperti yang
dikatakan oleh Gorys Keraf dan Abdul Chaer : Bahasa adalah suatu sistem lambang
berupa bunyi, bersifat abitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk
bekerjasama, berkomunikasi dan untuk mengidentifikasikan diri (1998:1)
Dengan
bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang
sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum
terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu
terasa nyata dan terungkap. Sering manusia lupa akan misteri dan kekuatan
bahasa. Mereka lebih percaya pada pengetahuan dan pengalamannya. Padahal semua
itu masih mentah dan belum nyata, bila tidak dinyatakan dengan bahasa.
Meskipun
Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, perjuangan belum
berakhir.masih banyak anggota masyarakat kita yang belum sungguh-sungguh
menguasai bahasa nasional kita. Masih banyak yang harus kita perjuangkan dalam
rangka pengembangan bahasa indonesia.
2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahannya, diantaranya :
1.
Bagaimana Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia?
2.
Bagaimana Perkembangan Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional?
3.
Tujuan
Dengan mempelajari materi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
mahasiswa diharapkan mampu:
1.
Menjelaskan Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
2.
Menjelaskan Perkembangan Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa
Nasional bangsa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Jauh sebelum diangkatnya
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928,
perjuangan untuk menjadikan bahasa Indonesia bahasa persatuan telah diusahakan
oleh bangsa Indonesia.
Pada
awalnya, menurut Suhendar dan Supinah ( 1997 ) bahwa di daerah-daerah bahasa
Melayu bukan bahasa induk pribumi, penyebaran bahasa ini diusahakan terutama
oleh para guru bahasa Melayu. Di berbagai sekolah yang diadakan oleh pemerintah
Hindia Belanda diberikan mata pelajaran bahasa Melayu. Pada umumnya guru-guru
yang mengajar bahasa Melayu berasal dari daerah-daerah yang penduduk pribuminya
berbahasa Melayu atau yang dekat berhubungan dengan bahasa Melayu, seperti
Sumatra Barat. Mereka tersebar di berbagai tempat di kepulauan Indonesia.
Mereka mengajar sekolah-sekolah yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda
dan sekolah yang merupakan usaha swasta, seperti sekolah Muhammadiyah, Taman
Siswa dan sekolah swasta lainnya.
Dalam
menyebarkan bahasa Melayu melalui pengajaran bahasa di sekolah-sekolah menulis
buku-buku pelajaran bahasa dengan menggunakan bahasa Melayu, para guru berjuang
berdampingan dengan wartawan menyebarkan penggunaan bahasa ini. Akhirnya makin
banyak anggota-anggota masyarakat di kepulauan kita berkenalan dengan bahasa
Melayu yang kemudian dikenal dan berkembang sebagai bahasa Indonesia seperti
yang sekarang kita kenal dan pakai ini.
Bahasa
Indonesia yang kita pergunakan sekarang ini tidak sama lagi dengan bahasa
Melayu pada masa kerajaan Sriwijaya, masa kerajaan Malaka, masa Abdullah bin
Abdul Kadir Munsyi, masa Balai Pustaka,bahkan dengan bahasa Melayu di
Malaysia kini. Bahasa Melayu kini jauh berbeda dari bahasa asalnya,bahasa
Melayu.
B.
Mengapa Bahasa Melayu yang diangkat sebagai Bahasa Nasional?
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangakat sebagai bahasa
Nasional. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama,
bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa kebudayaan, yaitu sebagai bahasa
yang digunakan dalam buku-buku yang dapat digolongkan sebagai hasil sastra.
Selain itu ,bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa resmi dalam
masing-masing kerajaan nusantara yaitu sekitar abad ke 14. Selain itu harus
diingat bahwa penyebaran bahasa Melayu bukan hanya terbatas pada daerah sekitar
selat Malaka atau Sumatera saja, jauh lebih luas dari itu. Ini dapat dibuktikan
dengan terdapatnya berbagai naskah cerita yang ditulis dalam bahasa Melayu pada
berbagai tempat yang jauh dari Malaka.
Dengan
datangnya orang-orang Eropa ke Indonesia, fungsi bahasa Melayu sebagai bahasa
perantara dalam perdagangan semakin intensif. Orang-orang Eropa malah tidak
sadar telah ikut memperluas penyebaran bahasa Melayu.
Jadi
sejak lama, dari masa Sriwijaya juga Malaka yang saat itu merupakan pusat
perdagangan, pusat agama, dan ilmu pengetahuan,bahasa Melayu telah digunakan
sebagai Lingua Franca atau bahasa perhubungan diberbagai wilayah nusantara.
Dengan bantuan para pedagang dan penyebar agama, bahasa Melayu menyebar ke
seluruh pantai di nusantara, terutama di kota-kota pelabuhannya. Akhirnya,
bahasa ini lebih dikenal oleh penduduk Nusantara dibandingkan dengan bahasa
daerah lainnya.
Kedua,
sistem aturan bahasa Melayu, baik kosa kata, tata bahasa,atau cara berbahasa,
mempunyai sistem yang lebih praktisdan sederhana sehingga lebih mudah
dipelajari. Sementara itu bahasa Jawa atau bahasa Sunda mempunyai sistem bahasa
yang lebih rumit. Dalam kedua bahasa itu dikenal aturan tingkat bahasa yang
cukup ketat. Ada tingkat bahasa halus, sedang, kasar, bahkan sangat kasar,
dengan kosa kata dan struktur berlainan.
Ketiga,
kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pemimpin dan
tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu yang dapat mengatasi perbedaan
bahasa dari masyarakat Nusantara yang memiliki sejumlah bahasa daerah. Bahasa
itu harus sudah dikenal khalayak dan tidak terlalu sulit dipelajari. Kriteria
ini terpenuhi oleh bahasa Melayu sehingga akhirnya bahasa inilah yang dipilih
dan ditetapkan sebagai bahasa Indonesia atau bahasa Nasional.
C.
Perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional
Bahasa
Indonesia Sebelum 1945
Masa
permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal
abad ke-20. Menurut Supriyadi dkk. (1992), banyak faktor yang mendorong hal itu
terjadi. Diantaranya dan yang paling utama adalah faktor politik.bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang beraneka
pula, merasa sulit mencapai kemerdekaan jika tidak ada pemersatu. Dan alat itu
adalah suatu bahasa guna menyatakan pikiran, perasaan, dan kehendak, yang dapat
menjembatani ketergangguan serta kesenjangan komunikasi antara suku bangsa dan
bahasanya yang berbeda-beda. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Walaupun
demikian Bahasa Indonesia masih tetap bergerak diluar organisasi
pemerintahan jajahan Hindia Belanda. Keadaan ini berlanjut sampai datangnya
Jepang. Dengan datangnya Jepang, terbuka perspektif yang menguntungkan bagi
pengembangan bahasa Indonesia. Pelarangan pemakaian bahasa Belanda dan tidak
dikenalnya bahasa Jepang menyebabkan bahasa Melayu atau bahasa Indonesia harus
dipergunakan sebagai bahasa pengantar. Dengan demikian, bahasa Indonesia
semakin dikenal dimana-mana.
Bahasa
Indonesia sesudah 1945
Dengan
diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, berarti
adanya suatu negara yang bernama Indonesia. Tentu saja, salah satu yang penting
bagi negara pada saat itu adalah adanya bahasa yang dapat menghubungkan
pemerintah dan rakyat, yang biasa disebut sebagai bahasa resmi. Dengan
memperhatikan faktor :
a)
Bahasa Indonesia telah dikenal oleh sebagian besar penduduk Indonesia.
b)
Bahasa Indonesia dapat diterima oleh seluruh penduduk Indonesia.
Sejak
diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia, maka kedudukan bahasa Indonesia lebih
tinggi lagi. Jika sebelumnya hanya sebagai salah satu alat untuk mempersatukan
suku-suku bangsa Indonesia saja, maka sekarang harus memperkokoh persatuan
bangsa yang telah ada.
Berikut
ini diuraikan berbagai peristiwa penting yang terkait dengan perkembangan
bahasa Indonesia.
a)
Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1945.
b)
Pendudukan Jepang di Indonesia.
c)
Penetapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada tanggal 18 Agustus 1945
dan dinyatakan dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36.
d)
Penetapan pemakaian ejaan baru yang dikenal dengan nama Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) oleh Presiden Suharto tanggal 16 Agustus 1945
e)
Berdirinya Angkatan Pujangga Baru atau Angkatan ’33 pada tahun 1933 yang
dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana.
PENUTUP
Simpulan
Bahasa
Indonesia yang kini dipergunakan sebagai bahasa nasional bangsa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu. Faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat
sebagai bahasa Nasional adalah
a.
Dari masa Sriwijaya juga Malaka bahasa Melayu telah digunakan sebagai bahasa
perhubungan diberbagai wilayah.
b.
Aturan bahasa Melayu mempunyai sistem yang lebih praktis dan sederhana sehingga
lebih mudah dipelajari.
c.
Adanya kebutuhan yang sangat mendesak yang dirasakan oleh para pemimpin dan
tokoh pergerakan akan adanya bahasa pemersatu.
Adapun
fase-fase penting dalam perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa
Nasionalterdiri atas bahasa Indonesia sebelum 1945 dan bahasa Indonesia sesudah
1945.
Masa
permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia adalah pada awal
abad ke-20. Faktor pendorong utamanya adalah faktor politik. Bangsa Indonesia
yang terdiri dari beragam suku bangsa dan bahasa merasa sulit mencapai
kemerdekaan jika tidak ada pemersatu, dan alat tersebut adalah bahasa.
DAFTAR
PUSTAKA
Faisal,M.
Dkk, 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD. Semarang: SEAMOLEC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar