KEGIATAN SOSIAL HARI RAYA IDUL ADHA
DI MASJID NURUL HUDA, WONOTINGAL, CANDISARI, SEMARANG
LAPORAN OBSERVASI
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kajian IPS SD
Dosen
Pembimbing : Drs. Susilo,
M. Pd.
Oleh :
AHSINUNNIKMAH
1401413108
ROMBEL
: 02
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
Kegiatan Sosial Hari Raya Idul Adha di Masjid Nurul
Huda, Wonotingal, Candisari, Semarang
I.
Latar Belakang
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari raya
bagi umat Islam, selain hari raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Adha tahun ini
jatuh pada tanggal 15 Oktober 2013. Pada hari ini, diperingati peristiwa
qurban. Yaitu ketika Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail,
untuk Allah SWT, kemudian diganti dengan seekor domba.
Seluruh umat Islam di Indonesia biasanya memeringati
hari raya Idul Adha dengan shalat Ied berjamaah di pagi hari, seperti pada saat
merayakan Idul Fitri. Setelah menunaikan shalat, dilakukan penyembelihan hewan
kurban.
Hewan qurban dapat berupa domba, unta, sapi, kambing,
dan lain – lain. Tetapi pada umumnya, di Indonesia hewan qurban berupa kambing
dan sapi.
Hewan yang akan di qurbankan didapat dari sumbangan
atau sedekah. Dimana setiap satu ekor sapi ada 7 orang yang berqurban. Tetapi
untuk seekor kambing, hanya boleh satu orang saja yang berqurban.
Jika dilihat dari sisi keagamaan, orang – orang yang
menyumbang ini dikatakan bersedekah dan akan menerima ganjaran berupa pahala.
Tetapi apabila kita lihat dari segi sosial, mereka memiliki rasa sosial yang
tinggi. Karena dengan menyumbang hewan qurban, mereka juga ikut membantu orang
– orang di sekitarnya yang kurang mampu dengan membagi – bagikan daging dari
hewan qurban tersebut. Karena bagaimanapun sebagai mahluk sosial, manusia
memiliki keinginan untuk membantu sesamanya. Pada hari raya Idul Adha inilah
mereka memiliki kesempatan untuk membantu sesama, dan kesempatan untuk
menunaikan ibadah dengan ganjaran berupa pahala.
Pada hari raya Idul Adha, masyrakatpun bantu membantu
dalam proses penyembelihan dan pendistribusian daging qurban. Hal ini
menunjukkan bahwa Idul Adha dapat meningkatkan rasa kegotong royongan
antarwarga.
Untuk memastikan bahwa kegiatan Idul Adha benar –
benar seperti itu, maka saya mengobservasi pelaksanaan kegiatan Idul Adha di
Masjid Nurul Huda, Wonotingal, Candisari, Semarang.
II.
Pembahasan
Pelaksanaan kegiatan hari raya Idul Adha di Masjid
Nurul Huda, Wonotingal, Candisari, Semarang :
Hari /
tanggal : Selasa, 15 Oktober 2013
Waktu : 06. 10 – selesai
Tempat : Halaman Masjid Nurul Huda,
Wonotingal, Candisari, Semarang
Urutan kegiatan hari raya Idul Adha :
Waktu
|
Kegiatan
|
06. 10 – 06. 40
|
Shalat Idul
Adha berjamaah dan dilanjutkan mendengarkan khotbah
|
07. 00 – 07.
30
|
Persiapan
panitia untuk menyembelih hewan qurban
|
07. 30 – 11.
30
|
Penyembelihan,
pemotongan, dan penimbangan hewan qurban
|
11. 30 – 12.
30
|
Pendistribusian
hewan qurban
|
12. 30 – 13.
30
|
Panitia
beristirahan dan makan bersama
|
1.
Kegiatan awal (
Shalat Id Berjamaah dan Ceramah )
Kegiatan
awal yaitu Shalat Id berjamaah berlangsung khusyuk. Dilaksanakan tepat pada
pukul 07. 00 WIB. Dimana Shalat Id diimami oleh Kepala Kelurahan Wonotingal,
Bapak Merry Suwito. Sekitar 300 warga menunaikkan shalat Id di halaman masjid
Nurul Huda.
Setelah
Shalat Id berjamaah selesai dilaksanakan, seluruh jamaah mendengarkan ceremah
yang juga disampaikan oleh Kepala Kelurahan Wonotingal, Bapak Merry Suwito.
Isi
ceramah :
Pada
saat hari raya Idul Adha datang, banyak orang berlomba – lomba untuk berqurban.
Namun, perlu kita cermati bahwa qurban yang kita lakukan haruslah dengan niat
beribadah, bukan karena ingin riya atau pamer.
Berqurbanpun
dapat kita lakukan dengan banyak cara. Bukan hanya dengan mengeluarkan uang
untuk membeli sapi atau kambing. Tetapi berqurban juga dapat kita lakukan
dengan cara menjadi panitia Idul Adha. Sehingga kita juga mengorbankan tenaga
dan waktu kita. Dan harus kita ingat, bahwa nilai pengorbanan tidak dilihat
dari banyaknya kita berkorban ( kuantitas ) tetapi dilihat dari kualitas
pengorbanan yang kita laksanakan.
Hikmah
– hikmah Idul Adha :
1)
Berqurban
sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat yang telah
diberikan Allah kepada kita
2)
Berqurban juga
dapat menghilangkan sisi hewani yang dimiliki manusia. Sisi hewani ini
maksudnya adalah sifat – sifat tercela yang terkadang muncul dari diri
seseorang
3)
Berqurban
memiliki nilai sosial. Dimana setiap muslim ingin membantu sesamanya.
2.
Banyaknya hewan
qurban
Di
Masjid Nurul Huda, Wonotingal, Candisari, Semarang terdapat hewan qurban
sebagai berikut :
1)
3 ekor sapi yang
di sumbangkan oleh :
a.
Bapak Wahmani
b.
Bapak Subur
c.
Bapak Kofani
d.
Bapak Ariyantono
e.
Bapak Sokiman
f.
Bapak Jumbadi
g.
Ibu Rahma
h.
Bapak Untung
i.
Bapak Eko
j.
Bapak Jupri
k.
Bapak Heru
l.
Ibu Diyah
m.
Ibu Ratna
n.
Bapak Sarino
o.
Bapak Rahmat
p.
Bapak Wahyuni
q.
Bapak Sugito
r.
Bapak Budi
s.
Bapak Amir
t.
Bapak Jamari
u.
Bapak Samino
2)
6 ekor kambing
yang di sumbangkan oleh :
a.
Ibu Suyoko
b.
Bapak Sutopo
c.
Bapak Paryanto
d.
Ibu Waginah
e.
Ibu Indah
Haryanti
f.
Ibu Painem
Dari banyaknya hewan qurban yang ada, membuktikan
bahwa masih adanya rasa sosial yang tinggi antarwarga. Mereka bersedia
berqurban atau menyedekahkan hartanya untuk beribadah, beramal, dan membantu
sesamanya yang kurang mampu. Sehingga dari segi menolong sesama, kegiatan Idul
Adha di Masjid Nurul Huda ini sudah mencapai tujuannya.
3.
Penyembelihan
dan pemotongan hewan qurban
Penyembelihan
hewan qurban juga dilaksanakan secara gotong royong. Karena tidak mungkin
apabila seekor sapi disembilih oleh satu orang saja. Kurang lebih 10 orang yang
terlibat dalam penyembelihan hewan qurban di Masjid Nurul Huda.
Setelah
disembelih, hewan qurban akan dipotong – potong untuk memudahkan penimbangan
dan pendistribusiannya. Panitia bersama – sama memotong daging qurban di
halaman masjid. Setelah dipotong, daging ditimbang ½ kg untuk kemudian dibagi –
bagikan kepada warga yang membutuhkan.
Hal
ini mencerminkan bahwa di daerah saya, hari raya Idul Adha menambah rasa
kegotong royongan dan kerjasama anatarwarga. Sehingga tercipta juga warga yang
memiliki rasa sosial yang tinggi, karena serangkaian kegiatan di hari Idul Adha
ini, membuat mereka semakin menyadari bahwa mereka adalah mahluk sosialis yang
tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain.
4.
Pendistribusian
hewan qurban
Di Masjid Nurul Huda, pendistribusian daging dilakukan
dengan dua cara. Yaitu :
1)
Dengan
membagikan kupon.
Pembagian
kupon ini dilakukan untuk menghindari adanya warga yang mendapatkan jatah
daging berlipat. Karena apabila hal tersebut terjadi, maka bisa saja warga yang
lebih membutuhkan justru tidak mendapat bagian dagingnya.
Warga
yang mendapatkan kuponpun di data terlebih dahulu oleh ketua RT setempat.
Suasana
pembagian daging di Masjid Nurul Huda berlangsung tertib meskipun banyak sekali
warga yang datang. Warga sudah menyadari benar bahwa dalam pengambilan daging
qurban mereka harus mengantri. Mendahulukan siapa yang datang lebih awal,
sehingga tidak terjadi desak – desakkan.
Susana
tertib ini juga tercipta karena jumlah panitia yang mencukupi dan kinerja
mereka yang solid. Mereka saling bantu membantu saat banyak warga yang datang
untuk menukarkan kuponnya dengan daging qurban.
Berikut
data warga penerima daging qurban Masjid Nurul Huda
Penerima
|
Jumlah
|
RT 01 / III
|
80 bks
|
RT 04 / III
|
79 bks
|
RT 01 / IV
|
46 bks
|
RT 10 / IV
|
32 bks
|
RT 02 / IV
|
12 bks
|
RT 08 / IV
|
46 bks
|
RT 07 / IV
|
20 bks
|
Amil
|
50 bks
|
Sabilillah
|
12 bks
|
Guru SD dan TK
|
21 bks
|
H. untung Mardono
|
10 bks
|
2)
Dengan
mendatangi langsung ke rumah – rumah warga
Selain
dengan menggunakan kupon, daging qurban juga didistribusikan dengan cara
mendatangi secara langsung rumah – rumah warga. Biasanya panitia akan
mengantarkan daging qurban ke rumah warga yang dinilai warga tersebut sudah
tidak mampu lagi berjalan ke masjid, dan ke rumah warga yang dinilai sebagi
pemuka agama di daerah tersebut ( Ustadz, dan sebagainya ).
III.
Penutup
Dari observasi
kegiatan Idul Adha di Masjid Nurul Huda yang telah saya lakukan, di dapatkan
beberapa simpulan. Yaitu, “ melalui
serangkaian kegiatan hari raya Idul Adha, selain dapat meningkatkan pahala yang
kita peroleh, juga dapat meningkatkan sifat sosialis diantara warga. Mereka
dapat mempererat tali persaudaraan, meningkatkan rasa kegotong royongan, dan
meningkatkan kesadaran untuk saling membantu sesama mereka yang membutuhkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar