BUNYI
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA SD
Dosen Pembimbing : Desi Wulandari, S. Pd, M. Pd.
Oleh :
1.
Agustania H. 1401413071
2.
Nadia Isnainita 1401413075
3.
Lingga Akhbar H. 1401413094
4.
Ahsinunnikmah 1401413108
5.
Lelly Puspita 1401413115
Rombel : 02
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Masalah
Semua orang pastilah mengetahui
tentang bunyi. Tidak sedetikpun mereka terlepas dari bermacam – macam bunyi
atau suara. Mulai dari bunyi suara kendaraan, suara hewan, suara mesin, suara
dari orang lain, dan sebagainya. Namun, mereka tidak dapat mengungkapkan apa
pengertian sebenarnya dari bunyi itu sendiri. Selain itu, orang – orang juga tidak
sepenuhnya memahami tentang berbagai jenis bunyi, maupun manfaatnya. Maka dari
itu, perlu adanya pengenalan prinsip bunyi sejak dini. Agar kita tidak hanya
mendengarkan bunyi – bunyi setiap hari tanpa dapat memanfaatkannya menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Prinsip bunyi sebenarnya merupakan
prinsip yang cukup sederhana. Jadi prinsip bunyi ini sudah dapat dikenalkan
kepada anak usia SD. Dengan mengenal prinsip dari bunyi, diharapkan anak usia
SD sudah memahami apa itu bunyi, jenis – jenis bunyi, dan apa saja manfaatnya.
Kemudian dengan sedikit kreatifitas dan bimbingan maka bukan tidak mungkin anak
di usia SD sudah dapat menciptakan berbagai bentuk inovasi berlandaskan prinsip
bunyi. Inovasi ini nanti tentu saja akan semakin memajukan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia. Selain itu, akan menambah barang inovasi yang akan
membantu manusia dalam melakukan aktivitas.
Melihat begitu pentingnya prinsip
bunyi, maka kami menulis makalah ini agar nantinya orang – orang dapat lebih
memahami apa itu bunyi, macam – macam bunyi, dan apa saja manfaatnya. Dengan
begitu, tidak ada lagi bunyi – bunyi yang hanya kita dengar tanpa kita
manfaatkan.
II.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu bunyi ?
2.
Apa saja macam –
macam bunyi ?
3.
Apa saja sifat –
sifat bunyi ?
4.
Bagaimana proses
kita mendengar bunyi ?
5.
Apa itu efek
doppler dan taraf intensitas bunyi ?
6.
Apa manfaat
bunyi dalam kehidupan sehari – hari ?
7.
Bagaimana bentuk
praktikum IPA dengan materi bunyi bagi anak usia SD ?
III.
Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian bunyi
2.
Mengetahui
bermacam – macam jenis bunyi
3.
Mengetahui sifat
– sifat yang dimiliki bunyi
4.
Mengetahui
proses kita mendengar suatu bunyi
5.
Mengetahui apa
itu efek Doppler, taraf intensitas bunyi, dan penerapannya
6.
Mengetahui dan
memahami manfaat bunyi dalam kehidupan sehari – hari
7.
Mengetahui dan
dapat mempraktikan materi bunyi untuk anak SD
BAB II
PEMBAHASAN
I.
Prinsip Dasar
Bunyi
1.
Pengertian Bunyi
Bunyi adalah hasil getaran suatu benda. Atau dapat didefinisikan bunyi atau suara
adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium
atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, atau gas. Jadi,
gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Gelombang
bunyi adalah gelombang longitudinal. Batas
frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar
antara 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo berbagai variasi dalam kurva
responsnya.
Bunyi dapat
didengar jika memenuhi syarat berikut ini:
1.
Frekuensinya antara 20 Hz sampai
20.000 Hz (frekuensi audio).
2.
Ada zat perantara bunyi.
3.
Amplitudonya cukup kuat.
2.
Komponen Bunyi
a.
Sumber Bunyi
Sumber bunyi berupa benda-benda yang bergetar. Dilihat dari bahannya sumber
bunyi ada tiga macam yaitu :
1)
Logam
2)
Kulit
3)
Udara
Sumber bunyi akan bergetar, bila terdapat tenaga atau energi yang
menggetarkannya. Tenaga ini bisa berupa :
1)
Tenaga Manusia
2)
Tenaga Listrik
3)
Tenaga Angin
4)
Tenaga Uap
5)
Tenaga Air
Dari bermacam-macam tenaga tersebut ada beberapa kesamaan sifat, yaitu
bahwa tenaga itu :
1)
Dapat diubah atau dikurangi
2)
Dapat disimpan
3)
Dapat dialihkan
4)
Dapat digabungkan.
Contoh:
Jam weker, tenaganya
dapat disimpan untuk berbunyi.
Pemain
biola tidak langsung menyentuh sumber bunyinya.
b.
Pengantar
Udara adalah pengantar bunyi yang paling banyak kita gunakan. Namun
sebenarnya udara pengantar bunyi yang lamban, bukan berarti tidak baik.
Kecepatan merambat bagi udara sebagai pengantar bunyi hanyalah 345 meter per
detik. Bandingkan dengan kecepatan rambat bunyi pada zat pengantar lain :
Gabus……………………………….....500
meter per detik
Timah………………………………...1190 meter per
detik
Air………………………………........1440 meter
per detik
Besi………………………………......5120 meter per
detik
Angka-angka
tersebut memang dapat berubah oleh peruubahan suhu. Namun perubahan ini kecil
sekali sehingga praktis kurang begitu berarti.
c.
Frekuensi
Tinggi-rendahnya bunyi ditentukan oleh cepat-lambatnya getaran dari sumber
bunyi. Biasanya dari banyaknya getaran per detik. Semakin banyak getaran per
detiknya, semakin tinggi bunyinya. Dan banyaknya getaran per detik ini disebut
frekuensi. Frekuensi bunyi dihitung menggunakan satuan Hz (hertz) ini diambil
dari nama Heinric Hertz (1857-1894) seorang ahli pengetahuan alam bangsa
Jerman. Secara umum daya dengar manusia antara 16 Hz sampai
dengan 16.000 Hz. Usia merupakan salah satu pengaruh frekuensi
tinggi-rendahnya daya dengar manusia.
d.
Kekuatan bunyi
Bunyi yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi ditentukan
oleh :
1)
Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang
dibuat oleh sumber bunyi. Semakin lebar getaranya, semakin kuat pula bunyinya.
2)
Resonansi, berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi.
Biasanya dilakukan oleh benda atau bagian terdekatnya. Atau secara singkat
dapat diartikan bahwa resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena ada
benda didekatnya yang juga bergetar. Dan sedikit banyak kejadian ini akan
menambah kekuatan getar sumber bunyi.
Contoh :
Gitar, walaupun sumber bunyinya pada senar, namun
kekuatannya bunyinya lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam
kotak itulah pelaku resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi.
Sehingga kotak tersebut dinamakan kotak resonator.
3)
Jarak dimaksudkan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan
oleh jarak antara sumber bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin
dekat, akan semakin keras bunyinya.
e.
Timbre
Timbre adalah warna
bunyi, berupa keseluruhan kesan pendengaran yang kita peroleh dari sumber
bunyi, setelah dipengaruhi resonansi dan zat pengantar.
II.
Jenis – Jenis
Bunyi
1.
Gema
Gema terjadi
jika bunyi dipantulkan oleh suatu oleh permukaan, seperti tebing pegunungan,
dan getaran kembali pada telinga kita segera setelah bunyi asli kita dengar.
Suara gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan waktu ( delay line ) dari
pantulan suara setelah suara asli kita dengar.
Macam – macam bunyi gema :
a.
Bunyi
pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi pantul
dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara sumber bunyi dan bidang pemantul sangat dekat.
b.
Gaung ( kerdam )
Ketika
sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan
bunyi aslinya, sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas, maka disitulah terjadi
gaung. Contoh peristiwa gaung:
i.
Bunyi asli = In – do –
ne – sia
ii.
Bunyi
pantul = In —- -do —- ne —- sia
iii.
Bunyi
terdengar = In – …. – …. – ….- sia
2.
Berdasarkan frekuensi :
a.
Infrasonik. Yaitu suara di bawah 20
Hz. Digunakan pada seismometer ( alat pendeteksi gempa bumi )
b.
Audiosonik. Yaitu jenis bunyi
yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 – 2. 000 getaran
per detik. Digunakan pada speaker.
c.
Ultrasonik. Yaitu suara di atas
20.000 Hz. Gelombang ultrasonik digunakan pada sonar di samping pada diagnosis
kesehatan dan pengobatan.
3.
Berdasarkan keteraturan frekuensi
:
a.
Nada. Yaitu bunyi yang
berfrekuansi teratur.
b.
Desah. Yaitu bunyi yang
frekuensinya tidak teratur.
c.
Dentum. Yaitu bunyi desah yang
sangat keras, serta mengagetkan pendengaran kita.
III.
Sifat – Sifat
Bunyi
1.
Gelombang bunyi
memerlukan medium dalam perambatannya
Karena
gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam perambatannya bunyi
memerlukan medium.
2.
Gelombang bunyi
mengalami pemantulan (refleksi)
Salah satu sifat
gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang bunyi juga dapat
mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang = sudut pantul juga
berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam ruang tertutup
dapat menimbulkan gaung.
3.
Gelombang bunyi
mengalami pembiasan (refraksi)
Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada
siang hari udara lapisan atas
lebih
dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat bunyi pada suhu
dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah.
dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah.
4. Gelombang
bunyi mengalami pelenturan (difraksi)
Gelombang
bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki
panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa meter.
5. Gelombang
bunyi mengalami perpaduan (interferensi)
Gelombang
bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi, yang dibedakan
menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi
destruktif atau pelemahan bunyi.
IV.
Proses Mendengar
Getaran
ditangkap oleh daun telinga
-> disalurkan melalui
lubang telinga ->
menggetarkan gendang telinga
->
menggetarkan tulang2 pendengaran ( maleus,
incus, stapes) -> membran
cochlea ->
menggetarkan silia2 pendengaran
-> menghasilkan aksi potensial ke syaraf vestiblo cochlear -> ke otak ->
persepsi suara ->
disampaikan ke telinga
V.
Efek Doppler dan
Taraf Intensitas Bunyi
1.
Efek Doppler
Efek
Doppler, dinamakan mengikuti
tokoh fisika, Christian
Andreas Doppler,
adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang
tersebut bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar.
Sumber mendekati pendengar ( - ) dan
sebaliknya
Contoh
soal :
Sebuah
ambulance melaju mendekati seseorang yang sedang duduk diam di pinggir jalan.
Jika ambulance tersebut membunyikan sirene dengan frekuensi 200 Hz, dan
kecepatannya adalah 140 m/s, maka berapa frekuensi bunyi yang didengar oleh
seseorang itu ?
Jawab
:
Diketahui
: Ditanya
:
Vs
= 20 m/s f
= ?
Vr
= 0 m/s
f0
= 200 Hz
2. Taraf Intensitas Bunyi
Yaitu logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan
intensitas ambang pendengaran manusia. Intensitas bunyi terendah yang masih
dapat didengar oleh telinga manusia disebut intensitas ambang pendengaran (Io)
yang besarnya 10-12 W/m2.
Intensitas bunyi tertinggi yang masih dapat didengar manusia tanpa rasa sakit
disebut intensitas ambang perasaan yang besarnya 1 W/m2.
VI.
Manfaat Bunyi
dalam Kehidupan Sehari – hari
1.
Mengukur kedalaman laut atau
kedalaman gua dengan memanfaatkan bunyi pantul.
2.
USG ( ultrasonografi ) dengan
memanfaatkan ultrasonik.
3.
Mengetahui tingkat keropos atau
kerusakan logam dengan ultrasonik.
4.
Memecah batu ginjal dengan tembakan
ultrasonik.
5.
Cepat rambat gelombang
bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mengetahui siang dan malam.
6.
Pemanfaatan resonansi
pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan lainnya.
7.
Diciptakan
pengeras suara termasuk pemanfaatan bunyi audisonik. Digunakan untuk kita
mendengarakan suara musik dan untuk kelancaran komunikasi.
VII.Bentuk Praktikum Prinsip Bunyi bagi Anak Usia SD
1.
Telepon kaleng
Alat
dan bahan :
a.
Botol bekas air
mineral 2 buah
b.
Benang wol
c.
Paku
Cara
kerja :
a.
Lubangi bagian
bawah kedua botol bekas air mineral, tepat ditengah dengan menggunakan paku
b.
Masukkan benang
wol ke dalam lubang tersebut. Buat simpul pada tali, agar tali tidak lepas dari
lubang pada kaleng
c.
Lakukan
percakapan melalui kaleng kosong tersebut
d.
Cobalah lakukan
percakapan dengan telepon tali tetapi talinya dikendurkan, amati apa yang
terjadi !
Percobaan ini bertujuan untuk memberi tambahan
pengetahuan kepada anak SD, bahwa bunyi itu merambat melalui suatu medium.
Salah satunya adalah medium benda padat. Dalam percobaan ini berupa tali.
2.
Alat Musik Tiup dari
Kertas
Alat dan Bahan :
Dua lembar kertas HVS
atau kertas dari buku tulis biasa
Cara Kerja :
a. Tumpuklah
ke dua lembar kertas tersebut. Namun, tumpukkan kertas tidak boleh rata
b. Salah
satu ujung kertas harus sedikit melewati ujung kertas bagian lain, kira – kira
sejauh 12, 5 milimeter
c. Pegang
sisi kertas yang ujung telah di atur
d. Dekatkan
bibir pada ujung kertas tersebut
e. Kemudian
tiup bagian antara ke dua lembar kertas dan amati apa yang terjadi
Melalui percobaan ini, siswa dapat memahami bahwa bunyi
dihasilkan oleh getaran. Dalam percobaan di atas, getaran dihasilkan oleh tenaga
angin melalui tiupan dari bibir kita yang mengenai kertas yang sudah disusun
atau di atur tadi.
3.
Suara Ketukan
Alat dan Bahan :
Meja atau papan kayu
Cara Kerja :
a.
Ketuklah meja dengan
jari
b.
Dengarkanlah suaranya
c.
Kemudian tempelkan
telingamu ke meja, dan ketuk permukaan meja sejauh 30 cm dari telingamu
d.
Dengarkan suaranya
Suara ketukkan
meja akan lebih terdengar keras ketika kita menempelkan telinga di meja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa benda padat dapat menghantarkan bunyi lebih
baik dari pada udara. Hal ini disebabkan karena molekul atau partikel benda
padat lebih rapat dari pada udara.
4.
Corong Sederhana
Alat dan Bahan :
Kertas karton atau
kertas lain yang cukup tebal
Cara Kerja :
a. Gulunglah
kertas karton atau kertas tebal tersebut hingga terdapat rongga dari gulungan
tersebut
b. Kemudian
tempelkan telingamu ke salah satu lubang corong tersebut
c. Jentikkan
jari mu di lubang lainnya, dan dengarkan suaranya
d. Kemudian
cobalah dengarkan jentikkan jarimu tanpa menggunakan corong
Percobaan ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat
melalui gas ( udara ).
5.
Percobaan Gelas
Berisi Air
Alat
dan Bahan :
a.
Gelas kaca 2
buah
b.
Air
c.
Sendok
Cara
Kerja :
a.
Isilah gelas
pertama dengan sedikit air. Kira – kira ¼ bagian
b.
Sedangkan gelas
yang lain diisi air hampir penuh. Kira – kira ¾ bagian
c.
Kemudian
ketuklah bagian atas gelas tadi dengan sendok
d.
Dengarkan suara
ketukkan dari gelas 1 dan gelas ke 2
Percobaan ini menunjukkan bahwa kecepatan rambatan
bunyi dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penghalang. Karena pada gelas satu
airnya lebih sedikit maka penghalangnya juga lebih sedikit. Jadi saat kita
mengetukkan sendok di gelas 1 getarannya akan lebih cepat dari gelas 2.
Sehingga nada atau suara yang dihasilkan lebih tinggi atau nyaring.
6. Gema
Alat
dan Bahan :
Sendok
Ruang
tertutup berlantai keramik
Kain
pel
Cara
kerja :
a.
Jatuhkan sendok
ke lantai dengan ketinggian rendah
b.
Jatuhkan sendok
ke lantai dengan ketinggian agak tinggi
c.
Amati apa yang
terjadi
d.
Lakukan hal yang
serupa ke lantai yang sudah ada kain pelnya
Percobaan
ini membuktikan bahwa gema terjadi akibat bunyi yang memantul pada permukaan
dinding yang keras. Saat ada kain pel di lantai, gema tidak terjadi karena kain
pel meredam gelombang suara.
SIMPULAN
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik
beberapa kesimpulan. Diantaranya :
1.
Bunyi merupakan
sesuatu yang setiap harinya kita dengar, tetapi kita abaikan saja. Padahal
bunyi memiliki manfaat yang sangat besar.
2.
Bunyi merupakan
gelombang mekanik ( membutuhkan medium untuk merambat ). Medium tersebut dapat
berupa benda padat, cair, dan udara.
3.
Bunyi memiliki
banyak jenis.
4.
Bunyi sudah
dapat diperkenalkan sejak dini, mengingat prinsip bunyi yang sangat sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
Soetarno, R.. 2001. RPAL Untuk Sekolah Dasar IV, V, dan VI. Semarang : Aneka Ilmu.
http://athaanakcerdas.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikum-ipa-modul-6-benda.html Diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 13.
51
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunyi Diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 13.
55
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/16/macam-macam-bunyi-pantul/ Diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 13.
58
http://ramadhanputraoddenk.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-fisika-tentang_18.html Diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 14.
00
http://www.pustakafisika.com/2013/04/pengertian-bunyi-dan-manfaatnya.html Diakses pada hari Senin, 9 September 2013 pukul 14.
02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar