Kamis, 05 Juni 2014

Psikologi Perkembangan : MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK USIA SD



MENGEMBANGKAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK USIA SD

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pembimbing : Drs. Mudjiono, M. Pd

Disusun Oleh :
APRIYANI PARAWITASIWI       1401413087
ANISSA TRI RAHMAWATI         140141
AHSINUNNIKMAH                                    1401413108
WINARTI                                         140141

Rombel : 10

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

PIP : PERMASALAHAN PENDIDIKAN MELIPUTI KETERKAITAN ANTARA JENIS MASALAH DAN KEBIJAKAN



PERMASALAHAN PENDIDIKAN MELIPUTI KETERKAITAN ANTARA JENIS MASALAH DAN KEBIJAKAN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing : Dra. Tri Murtiningsih, M. Pd.
Oleh :
1.      Apriyani Parawitasiwi                      1401413078
2.      Anissa Tri Rahmawati                      1401413092
3.      Ahsinunnikmah                                1401413108

Rombel 02


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Laporan Observasi Idul Adha



KEGIATAN SOSIAL HARI RAYA IDUL ADHA
DI MASJID NURUL HUDA, WONOTINGAL, CANDISARI, SEMARANG

LAPORAN OBSERVASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kajian IPS SD
Dosen Pembimbing : Drs. Susilo, M. Pd.

Oleh :
AHSINUNNIKMAH
1401413108

ROMBEL : 02
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA MENURUT UNDANG – UNDANG DASAR 1945



SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA MENURUT
UNDANG – UNDANG DASAR 1945

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Kajian IPS  SD
Dosen Pembimbing : Drs. Susilo, M. Pd.

Kelompok : 13
                        Anissa Tri Rahmawati                         1401413092 / 15
                        Ahsinunnikmah                                   1401413108 / 25

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Bunyi



BUNYI
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar IPA SD
Dosen Pembimbing : Desi Wulandari, S. Pd, M. Pd.

Oleh :
1.      Agustania H.               1401413071
2.      Nadia Isnainita            1401413075
3.      Lingga Akhbar H.       1401413094
4.      Ahsinunnikmah           1401413108
5.      Lelly Puspita               1401413115
Rombel : 02

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

Basa Jawa : Nyemak

NYEMAK
Nyemak tegese proses kegiyatan nyemak lambing-lambang lisan kanthi nggatekna kang tumenen, paham, apresiatif, sarta interpretasi antuk informasi, nangkep isi utawa pesen sarta paham tegese babagan sing diomongake pembicara.
Jinising nyemak kaperang dadi loro, yaiku :
a).   Nyemak Ekstensif
Tegese proses nyemak ana bebrayan saben dinane. Perangan nyemak ekstensif :
1.    Nyemak Sekunder, nyemak sing kedadeyan sarana kebeneran.
2.    Nyemak Sosial, nyemak sing ditindakake ana bebrayan sosial.
3.    Nyemak Estetika / Apresiatif, tegese kegiyatan nyemak kanggo nikmati karya sastra.
4.    Nyemak Pasif, tegese ngrungokake sing dilakoni kanthitampaana upaya sadar. 

Basa Jawa : APRESIASI SASTRA RESEPTIF



APRESIASI SASTRA RESEPTIF
MAKALAH
Disusun kangge Njangkepi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Bahasa Jawa
Dosen Pembimbing : Sri Sukasih

Oleh :
1.      Alifia Edria Adikasari             1401413105
2.      Tiara Widiastuti                      1401413106
3.      Ris Fatma Pratiwi                   1401413107
4.      Ahsinunnikmah                       1401413108
5.      Wanda Dwi Novita                 1401413110
6.      Dina Sriutami                          1401413111 
7.      Clara Hernika Setiasih 1401413112

Rombel : 02

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Conversation Between Teacher and Student



Conversation Between Teacher and Student
Talking About Pet

Teacher            : “ Good morning, all. How are you today ?”
Students          : “ Good morning, Mom. I’ m fine, thank you. And you ?”
Teacher            : “ Oh, I’ m fine too. Oke, let’ s check who is absent today ?”
Students          : “ No one, Mom. “
Teacher            : “ OK. Then, let’s talk about our lesson today. Today we will discuss describing a pet. Do you have a pet ?”

THE IMPORTANCE OF LEARNING ENGLISH IN ELEMENTARY SCHOOL



THE IMPORTANCE OF LEARNING ENGLISH IN ELEMENTARY SCHOOL

Made to Fulfill Duty English
Lecture : Mrs. Nuraeni Abbas

Compiled by :
Name               : AHSINUNNIKMAH
NIM                : 1401413108
Class                : 010

ELEMENTARY SCHOOL TEACHER EDUCATION
FACULTY OF EDUCATION
SEMARANG SATATE UNIVERSITY
2013

Deklamasi dan Pementasan Sastra Anak



Deklamasi dan Pementasan Sastra Anak

I.       PEMBUKA
1.1  Latar belakang
Deklamasi dan  pementasan sastra saat ini banyak kita jumpai umumnya pada dunia hiburan yang banyak dipraktikkan oleh orang dewasa.  Sebenarnya hal itu dapat  dipraktikkan pada anak-anak, akan tetapi belum dapat mementaskannya secara maksimal, seperti halnya  pada anak-anak SD yang disuruh gurunya untuk menampilkan drama kecil atau baca puisi di dalam kelas. Hal tersebut terjadi karena siswa belum mengerti dan paham cara-cara pementasan yang baik, benar, dan menarik perhatian. Mereka cenderung semaunya sendiri, terkadang ragu-ragu dan malu-malu serta tidak memperhatikan aturan dalam pendeklamasian dan pementasan.
Ketidaktahuan mereka merupakan tangggung jawab pendidik untuk membuat mereka menjadi tahu sehingga mampu menampilkan sebuah karya yang indah dan menarik. Oleh karena itu, kita sebagai calon pendidik perlu mempelajari deklamasi dan pementasan  karya  sastra anak sebagai bekal  pengajar, ataupun yang ingin menjadi deklamator dan deklamaktris.

1.2  Rumusan masalah
1.2.1   Apa yang disebut deklamasi?
1.2.2   Bagaimana cara berdeklamasi yang baik?
1.2.3   Bagaimana penilaian dalam deklamasi dan pementasan karya sastra anak?

1.3  Tujuan penulisan
1.3.1   Mengetahui pengertian deklamasi.
1.3.2   Mengetahui cara berdeklamasi dan mementaskan karya sastra yang baik.
1.3.3   Mengetahui penilaian dalam deklamasi dan pementasan karya sastra.

Apresiasi Sastra Secara Reseptif dan Produktif



Apresiasi Sastra Secara Reseptif dan Produktif


I.    PEMBUKA
1.1  Latar Belakang
            Apresiasi adalah suatu kegiatan seseorang dalam menggauli karya sastra untuk memberikan penilaian/pujian terhadap kualitas sebuah karya melalui perasaan atau kepekaan batin, pemikiran kritis, pemahaman, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan oleh pengarang.
            Dengan apresiasi sastra yang intensif, usaha mendapatkan makna yang sangat penting dalam sastra memang harus ditempuh seorang pembaca. Untuk itu, perilaku mengapresiasi sastra dapat terjadi secara reseptif dan produktif. Apresiasi sastra, secara reseptif terjadi ketika penikmat sastra, intensif dalam membaca, mendengarkan, dan menyaksikan suatu pementasan sastra. Dalam apresiasi terscbut, karya sastra yang dijadikan sebagai sasaran apresiasi reseptif dalam bentuk cerpen, puisi, dan drama. Sementara apresiasi sastra secara produktif dapat terjadi ketika penikmat sastra intensif dalani proses kreatif dan penciptaan sastra. Sejalan dengan aktifitas apresiasi produktif, seorang penikmat sastra dapat menghasilkan karya sastra dalam berbagai bentuk sesuai dengan selera yang dimilikinya.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1   Apakah pengertian apresiasi sastra?
1.2.2   Bagaimanakah apresiasi sastra secara reseptif?
1.2.3   Bagaimanakah apresiasi sastra secara produktif?

Sastra Anak



Sastra Anak

I.         PEMBUKA
1.1  Latar Belakang Masalah
Sastra adalah suatu bentuk karya, baik berupa lisan maupun tulisan yang memiliki makna dan keindahan tertentu.
Sedangkan sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak.
Dunia sastra membawa banyak sekali manfaat. Selain dapat menambah kreatifitas, sastra juga dinilai mampu memberi pengaruh positif bagi perkembangan prestasi anak. Namun, apabila ingin mencapai tujuan tersebut, tentu saja dibutuhkan strategi atau cara pembelajaran yang tepat. Cara pembelajaran yang tepat akan membuat anak dapat menangkap materi apa yang disampaikan dalam sastra tersebut. Disini peran guru sangatlah penting. Karena gurulah yang akan bertindak sebagai penyampai materi sastra kepada anak – anak.

Sintaksis

Sintaksis

BAB I
PENDAHULUAAN
1.1 Latar Belakang
Masih banyak orang yang belum mengetahui dan belum paham tentang makna dan hakikat sintaksis. Padahal, penggunaanya begitu dekat dengan  masyarakat Indonesia. Yaitu berkisar tentang kalimat bahasa Indonesia yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Banyak permasalahan yang ada dalam mendalami penguasaan sintaksis dan hakikatnya. Perlu pendalaman dan banyak mempraktekan dalam dunia kebahasaan. Karena ilmu sintaksis sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sintaksis itu? Sintaksis merupakan ilmu yang mempelajari tentang tatabahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan.
Sintaksis merupakan cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam  tuturan (speech). Unsur bahasa yang termasuk di dalam lingkup sintaksis adalah frase, klausa dan kalimat. Didalam  makalah ini akan dibahas ketika pokok bahasan tersebut secara rinci.

Morfologi Bahasa Indonesia



Morfologi Bahasa Indonesia

A.PEMBUKA

Latar Belakang Masalah
Bahasa sangat penting dalam komunikasi baik tertulis maupun tak tertulis. Sehingga penggunaannya harus berdasar pada kebahasaan dan perbendaharaan kata yang kaya dan lengkap. Begitu juga dengan bahasa Indonesia yang merupakan milik bangsa Indonesia merupakan alat komunikasi yang efektif dan efisien dalam pemersatu bangsa ini.
Tata bahasa harus berlangsung sesuai dengan kelaziman penggunaannya sehingga dapat diterima oleh semua penggunanya yaitu tata bahasa yang baku. Tata bahasa baku merupakan bahasa yang menjadi kelancaran dalam penggunaannya dan tidak bersifat mengekang bagi bahasa yang bersangkutan. Bahasa mempunyai struktur dan bentuk yang menyusun sebuah kata. Oleh karena itu ilmu morfologi bahasa yang mempelajari tentang struktur dan bentuk kata sangat penting dipelajari oleh bangsa ini baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.

Struktur Fonologi



Struktur Fonologi
      Pembuka
1.      Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak masyarakat yang memakai bahasa Indonesia tetapi tuturan atau ucapan daerahnya terbawa ke dalam tuturan bahasa Indonesia. Tidak sedikit seseorang yang berbicara dalam bahasa Indonesia, tetapi dengan lafal atau intonasi Jawa, Batak, Bugis, Sunda dan lain-lain. Hal ini dimungkinkan karena sebagian besar bangsa Indonesia memposisikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Sedangkan bahasa pertamanya adalah bahasa daerah masing-masing. Bahasa Indonesia hanya digunakan dalam komunikasi tertentu, seperti dalam kegiatan-kegiatan resmi.
Selain itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di Sekolah Dasar, istilah yang dikenal dan lazim digunakan guru adalah istilah “huruf” walaupun yang dimaksud adalah “fonem”. Mengingat keduanya merupakan istilah yang berbeda, untuk efektifnya pembelajaran, tentu perlu diadakan  penyesuaian dalam segi penerapannya. Oleh karena itu, untuk mencapai suatu ukuran lafal/fonem baku dalam bahasa Indonesia, sudah seharusnya lafal-lafal atau intonasi khas daerah itu dikurangi jika mungkin diusahakan dihilangkan. Sebagai seorang guru, pemahaman struktur fonologi dan morfologi bahasa Indonesia selain dapat menjadi bekal dalam pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari juga dapat bermanfaat dalam pembinaan kemampuan berbahasa siswa.

Kedudukan Bahasa Indonesia



I.       PEMBUKA

I.    Latar Belakang Masalah
Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan bahasa yang bersangkutan. Perumusan bahasa indonesia, diperlukan oleh karena perumusan itu memungkinkan kita mengadakan pembedaan antara kedudukan bahasa indonesia pada satu pihak dan kedudukan bahasa-bahasa lain, baik bahasa daerah yang hidup sebagai unsur kebudayaan kita maupun bahasa-bahasa asing yang dipakai di Indonesia. Kekaburan yang terdapat didalam pembedaan kedudukan antara bahasa indonesia dan bahasa-bahasa lain itu buka saja merugikan bagi perkembangan dan pembakuan bahasa indonesia, tetapi juga dapat menyebabkan terjadinya kekacauan di dalam cara berpikir pada anak-anak kita. Dengan demikian yang perlu dilaksanakan adalah pengaturan hubungan timbal balik itu sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kepincangan didalam perkembangan bahasa yang bersangkutan, sehingga masing-masing bahasa  itu tetap mempertahankan identitasnya masing-masing.
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.

Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia



Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia


PEMBUKA

1. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. . Seperti yang dikatakan oleh Gorys Keraf dan Abdul Chaer : Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat abitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan untuk mengidentifikasikan diri (1998:1)
 Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap. Sering manusia lupa akan misteri dan kekuatan bahasa. Mereka lebih percaya pada pengetahuan dan pengalamannya. Padahal semua itu masih mentah dan belum nyata, bila tidak dinyatakan dengan bahasa.
Meskipun Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat, perjuangan belum berakhir.masih banyak anggota masyarakat kita yang belum sungguh-sungguh menguasai bahasa nasional kita. Masih banyak yang harus kita perjuangkan dalam rangka pengembangan bahasa indonesia.

Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak



Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak

       I.            Latar Belakang
Jika diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari, pada saat anak-anak belajar bahasa diluar sekolah terlihat mudah, berbeda dengan mereka belajar bahasa di sekolah yang terlihat sulit dan membosankan.
Pemerolehan bahasa dan perkembangan bahasa mendasari kemampuan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia kepada siswa di sekolah dasar . Sekolah dasar merupakan tempat untuk menampung berbagai karakter bahasa siswa dari masing-masing keluarganya. Begitu juga karakteristik setiap anak tidak sama sehingga dengan mempelajari pemerolehan dan perkembangan bahasa, kita dapat mengatasi perbedaan perkembangan bahasa pada siswa, agar kita dengan mudah memahami cara belajar bahasa mereka diluar sekolah sehingga juga mudah menerima bahasa yang diberikan disekolah. Siswa sekolah dasar pada umumnya berlatar belakang dwi bahasa bahkan multi bahasa, sehingga dengan mempelajari materi pemerolehan dan perkembangan bahasa, kita dapat benar-benar memahami konteks sosial budaya lingkungan anak didik kita dan menghargai keragaman budaya tersebut.

Ragam Bahasa Indonesia



Ragam Bahasa Indonesia

PEMBUKA
A.           Latar Belakang
Sejak dahulu sampai sekarang Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka dari itu banyak bangsa-bangsa besar diluar sana terutama bangsa-bangsa besar dari Eropa yang berdatangan untuk mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di Indonesia. Tidak hanya kaya akan sumber daya alam, di berbagai belahan dunia, Indonesia dikenal dengan negara seribu pulau. Dan dari jutaan pulau yang tersebar di seantero nusantara itu munculah jutaan kebuadayaan di Negara Indonesia. Tak hanya kaya akan kebudayaan, Bangsa Indonesia juga memiliki segudang Bahasa yang berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke. Namun tetap saja, Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu yang memang sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia.
Akan tetapi kebanyakan orang tidak menggunakan Bahasa ini sesuai dengan tata cara dan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Baik secara lisan maupun tulisan. Salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena pentingnya pengetahuan tentang ragam bahasa untuk mempelajari bahasa indonesia secara menyeluruh sangat dibutuhkan terutama untuk generasi muda yang akan datang. Sehingga akan terciptanya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang berfungsi untuk menunjukkan identitas bangsa itu sendiri.
Pentingya bahasa Indonesia ini menyebabkan semua rakyat perlu mempelelajari bahasa Ibu ini. Ragam bahasa merupakan bahasan dalam bahasa Indonesia. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia

Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar  Belakang
Bahasa merupakan suatu bentuk interaksi yang digunakan sesama manusia untuk mempermudah kegiatan sehari – hari, sebagai identitas suatu daerahnya. Sedangkan bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan Republik Indonesia. Bahasa Indonesia itu merupakan bahasa resmi, dan bahasa pertama yang digunakan, selain bahasa daerah untuk warga Negara Indonesia.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan artinya bahasa Indonesia sebagai pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam di Indonesia. Dalam menggunakan bahasa Indonesia kita semua harus tahu tata cara berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sebelum kita bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang hakikat dan fungsi dari bahasa itu.
Jika dalam suatu Negara kurang memperhatikan tentang tata cara berbahasa dengan baik dan benar, tentunya warga Negara tersebut belum memahami tentang hakikat dan fungsinya bahasa sebagai aplikasi dalam kehidupan sehari – sehari sebagai warga Negara yang baik, terutama kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya bisa memahami apa yang disebut dengan hakikat dan fungsi bahasa Indonesia.